Selasa, Juli 15, 2025

Share

Persaingan Semakin Ketat, UMT Siapkan Lulusan Unggul Berstandar Nasional

Pelatihan calon asesor yang terdiri dari para dosen di berbagai bidang keilmuan yang diselenggarakan oleh LSP UMT. Foto : Istimewa

CAKRA³.COM, TANGERANG – Persaingan dunia kerja semakin ketat, menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki keterampilan yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif sesuai dengan kebutuhan industri. Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menjawab tantangan ini dengan membekali mahasiswa melalui uji kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), memastikan mereka siap bersaing dan langsung terserap di dunia kerja.

Saat ini, industri mencari tenaga kerja yang tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kompetensi nyata. Oleh karena itu, UMT melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Muhammadiyah Tangerang (LSP-UMT) menginisiasi langkah strategis dengan menyiapkan asesor kompetensi dari kalangan dosen untuk menguji mahasiswa sesuai bidang keahliannya.

Baca Juga : Petaka Mahasiswa Fereinjob Jerman, Niat Jadi Ahli Berujung Kuli

Sebagai bagian dari komitmen ini, LSP-UMT mengadakan pelatihan calon asesor yang terdiri dari para dosen di berbagai bidang keilmuan. Pelatihan ini berlangsung dari 1 Februari 2025 hingga dua pekan kedepan di Hotel Padjajaran, Bogor, dengan menghadirkan 47 dosen tetap sebagai calon asesor. Direktur LSP-UMT, Dr. Muljadi, menegaskan, “Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak asesor yang kompeten sesuai skema yang ada di setiap program studi UMT, sehingga mahasiswa diuji oleh tenaga ahli yang telah memenuhi standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI.”

Uji kompetensi mahasiswa UMT dilakukan dengan standar nasional berbasis SKKNI, yang mencakup tiga aspek utama: aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek keterampilan. Standar ini diterapkan agar lulusan UMT memiliki kompetensi yang relevan dan siap diterapkan dalam dunia industri.

Asep Parantika, Master Asesor BNSP, menyoroti pentingnya sertifikasi uji kompetensi bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi. “Sertifikasi ini sangat penting karena unit-unit kompetensi dalam standar (SKKNI, SKK, SKI) merupakan hasil dari Standar Operasional Prosedur (SOP) di industri. Dengan memiliki sertifikat ini, mahasiswa memiliki keunggulan dan kesiapan lebih untuk langsung bekerja,” jelasnya.

Baca Juga : Usung EUPHORIA: Feel the Rhythm in Our Euphoria, Tujuh Negara Tampil di Festival Budaya Internasional 2024 UNY

Ketika ditanya apakah universitas idealnya wajib membekali lulusannya dengan sertifikat uji kompetensi, Asep Parantika menegaskan bahwa ini adalah langkah yang sangat diperlukan. “Tentu saja. Dengan adanya sertifikasi, link and match antara lembaga pendidikan dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) bisa tercapai, sekaligus memastikan lulusan memenuhi profil yang dibutuhkan oleh industri,” tambahnya.

Melalui program ini, UMT terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang unggul, kompetitif, dan siap kerja. Dengan kombinasi keunggulan akademik dan keterampilan yang diakui secara nasional, lulusan UMT diharapkan menjadi pilihan utama bagi dunia industri yang terus berkembang.

DONNY

Berita lainnya..

Berita terpopuler